Si Kumis Mempesona
Pada tahun 2016, saya baru saja lulus dari SMPK
Mater Dei dan kemudian melanjutkan ke tingkat SMA yang letaknya di gedung
sebelah (SMAK Mater Dei), sebutan anak-anak yang duduk di kelas 3 SMP saat
ditanya ingin melanjutkan ke SMA mana. Tentu sebagai murid yang baru saja
memasuki jenjang SMA pasti menemui banyak sekali guru baru. Saat perkenalan
dengan guru-guru, ada 1 guru yang menurut saya unik.
Semua
murid kelas 11 dan 12 serta para guru mengenal
dia, namanya Pak Thomas. Pak Thomas adalah seorang guru yang mengajar pelajaran
Kimia. Saat pertama kali melihat wajah Pak Thomas, saya langsung pikir kalau
dia termasuk ke kategori guru galak karena alisnya yang tebal ditambah kumis
dan jenggotnya yang lebat seperti hutan rimba dan lumayan panjang. Saat itu
jenggotnya bisa dikepang menggunakan karet sayur.
Saat masuk ke ruang kelas, terkadang Pak Thomas suka
melakukan hal-hal di luar dugaan murid. Seperti memakai ikat pinggang yang
bentuknya Kamen Rider, memakai tas ransel Barbie, bahkan sampai mengendarai
sepeda masuk ke dalam kelas & memarkirnya. Selain itu, ada kebiasaan yang
sering dilakukan oleh Pak Thomas, yaitu minum kopi. Dia paling tidak bisa kalau
sehari tidak minum kopi, karena menurut Pak Thomas kopi adalah belahan jiwanya.
Sampai-sampai dia pernah mengatakan kepada muridnya seperti ini, “Saya bekerja
tidak digaji dengan uang tidak apa-apa, asalkan saya minum kopi”. Bahkan Pak
Thomas juga pernah meninggalkan kelas hanya untuk membuat kopi. Selain suka
minum kopi, Pak Thomas juga kadang suka membuat murid atau guru-guru kaget yaitu,
bersin dengan suara yang keras. Bahkan jika ada kelas yang letaknya di ujung
pun mereka semua yang ada di dalam kelas bisa mendengar suara bersin milik Pak
Thomas.
Walaupun mempunyai
sifat atau kebiasaan yang membuat orang tertawa, bingung & kaget,
Pak Thomas tetaplah Pak Thomas sebagaimana adanya. Yang disiplin, taat aturan
dan bertanggung jawab. Untuk urusan mengawasi ruangan saat UTS atau UAS, Pak
Thomas adalah salah satu guru yang ditakuti oleh para murid. Karena saat
mengawas, Pak Thomas memiliki mata yang tajam, jadi jika ada sedikit pergerakan
atau ada murid yang saling meminjam alat tulis langsung ditanya ada keperluan
apa. Begitu juga soal atribut seragam yang dipakai para murid. Terutama pada
hari Rabu, ketika para murid memakai seragam pramuka dilengkapi dengan dasi
pramuka, ikat pinggang, & kaos kaki hitam. Jika ada salah satu murid yang
tidak lengkap atributnya, entah tidak memakai dasi atau ikat pinggang atau
memakai kaos kaki bukan warna hitam, maka murid tersebut akan disuruh Pak
Thomas untuk lapor ke meja piket dan mendapatkan sanksi.
Pak Thomas juga berbeda dengan guru-guru lain. Saat
guru lain sedang berulang tahun dan mendapat kejutan dari murid-muridnya, guru
lain merasa senang. Tapi tidak dengan Pak Thomas. Saat dia berulang tahun dan
murid-murid sudah menyiapkan kejutan untuknya, Pak Thomas malah menghiraukan
apa yang sudah dilakukan oleh murid-muridnya karena dia tidak suka dengan
hal-hal yang seperti itu. Untuk urusan yang seperti itu, Pak Thomas termasuk
guru yang paling cuek dan bodo amat. Dia juga tidak suka dengan pemberian dari
orang tua murid (oleh-oleh, kue, atau barang-barang) saat penerimaan rapor.
Oleh karena itu, Pak Thomas sudah mengatakan dari awal kepada murid-muridnya
untuk tidak perlu membawa apa-apa, karena sekalipun sudah dibawakan oleh orang
tua murid, Pak Thomas tidak akan menerima pemberian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar