Ancol Tidak Seasri Dulu
Banyak
sekali tempat liburan yang bisa kita datangi, baik di Jakarta maupun di
luar Jakarta. Tentunya banyak fasilitas-fasilitas yang disediakan dan juga
terdapat permainan atau wahana menarik yang dapat dimainkan oleh pengunjung.
Sebagai contoh tempat liburan di Jakarta yaitu Ancol. Ancol merupakan salah
satu tempat liburan yang sangat ramai dikunjungi pada saat libur sekolah atau
libur hari-hari besar. Namun Ancol yang dulu bukanlah Ancol yang sekarang,
mengingat keadaan lingkungannya yang kurang cocok untuk didatangi. Hal tersebut
dapat kita lihat dari kotornya kali di dekat Ancol, semakin padatnya jumlah
kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan serta polusi yang dihasilkan oleh
kendaraan-kendaraan.
Terkadang saat kita berkunjung ke
Ancol atau mungkin hanya sekedar melintas, tercium bau yang sangat menyengat
dari kali. Hal itu disebabkan karena banyaknya sampah yang berserakan di
kali dan didiamkan begitu saja oleh masyarakat. Bahkan seringkali kita atau
masyarakat sekitar justru membuang sampah ke dalam kali. Padahal pemerintah sudah
mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama ke dalam
kali. Jika hal tersebut masih terus terjadi, maka tentu saja akan membuat kita semakin tidak nyaman saat berkunjung ke Ancol. Bukan hanya kita, tetapi orang lain tentu akan merasa terganggu dari adanya bau tidak sedap karena tumpukan sampah yang ada di kali.
Tidak hanya masalah sampah,
seringkali daerah Ancol juga sering terjadi kemacetan. Hal itu terjadi karena
banyaknya jumlah kendaraan yang melintas ditambah para pengguna jalan yang
terkadang tidak mau mengalah sehingga terkadang menerobos lampu lalu lintas
saat sudah merah. Kemacetan yang terjadi juga disebabkan oleh adanya
pedagang-pedangang asongan yang berjualan di pinggir jalan serta
angkutan-angkutan kota (angkot) yang menurunkan penumpang secara mendadak.
Adanya masyarakat yang ingin menyeberang pun bisa menyebabkan kendaraan yang
melintas terhambat. Ditambah kapasitas jalan yang tidak terlalu besar sehingga
kendaraan jadi berdesak-desakan saat melintas. Hal itu tentu membuat kita atau masyarakat menjadi malas ketika mendengar kata "Ancol", karena yang ada di pikiran mereka yaitu bahwa Ancol merupakan lingkungan yang padat dengan jumlah kendaraannya. Bahkan kita sendiri pun saat ingin mengunjungi Ancol jadi berpikir dua kali, untuk memutuskan datang atau tidaknya mengingat suasana jalanan yang tidak mendukung
Dari banyaknya kendaraan yang
melintas tentu membuat udara di daerah Ancol terasa penuh oleh asap dan debu.
Baik pada siang atau malam hari, udara di sekitar Ancol terasa sangat panas.
Terlebih pada siang hari, panas dari matahari bercampur dengan asap dan debu
dari kendaraan sehingga daerah Ancol terasa sangat gersang yang menyebabkan para pengguna motor
melindungi wajahnya menggunakan helm dan masker. Bagi para pengendara motor, walaupun kendaraan mereka juga menyebabkan adanya polusi, tentu mereka juga merasakan polusi yang bertebaran di udara. Terutama para pejalan kaki yang melintas, mereka tentu sangat merasakan dampak dari adanya polusi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan.
Kawasan Ancol yang dulu jelas
berbeda dengan yang sekarang. Dulu masih belum banyak masyarakat yang menetap
tinggal di daerah Ancol sehingga kawasan Ancol masih terjaga kebersihannya dan
belum terlalu banyak kendaraan yang melintas sehingga angka kemacetan bisa
dibilang cukup rendah. Berbeda dengan sekarang, kini Ancol menjadi kurang cocok
untuk didatangi sebagai tempat liburan karena lingkungannya yang sudah tidak
mendukung lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar