Jumat, 08 November 2019

Ancol Tidak Seasri Dulu

           Banyak sekali tempat liburan yang bisa kita datangi, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta. Tentunya banyak fasilitas-fasilitas yang disediakan dan juga terdapat permainan atau wahana menarik yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Sebagai contoh tempat liburan di Jakarta yaitu Ancol. Ancol merupakan salah satu tempat liburan yang sangat ramai dikunjungi pada saat libur sekolah atau libur hari-hari besar. Namun Ancol yang dulu bukanlah Ancol yang sekarang, mengingat keadaan lingkungannya yang kurang cocok untuk didatangi. Hal tersebut dapat kita lihat dari kotornya kali di dekat Ancol, semakin padatnya jumlah kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan serta polusi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan.
            Terkadang saat kita berkunjung ke Ancol atau mungkin hanya sekedar melintas, tercium bau yang sangat menyengat dari kali. Hal itu disebabkan karena banyaknya sampah yang berserakan di kali dan didiamkan begitu saja oleh masyarakat. Bahkan seringkali kita atau masyarakat sekitar justru membuang sampah ke dalam kali. Padahal pemerintah sudah mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama ke dalam kali. Jika hal tersebut masih terus terjadi, maka tentu saja akan membuat kita semakin tidak nyaman saat berkunjung ke Ancol. Bukan hanya kita, tetapi orang lain tentu akan merasa terganggu dari adanya bau tidak sedap karena tumpukan sampah yang ada di kali.
            Tidak hanya masalah sampah, seringkali daerah Ancol juga sering terjadi kemacetan. Hal itu terjadi karena banyaknya jumlah kendaraan yang melintas ditambah para pengguna jalan yang terkadang tidak mau mengalah sehingga terkadang menerobos lampu lalu lintas saat sudah merah. Kemacetan yang terjadi juga disebabkan oleh adanya pedagang-pedangang asongan yang berjualan di pinggir jalan serta angkutan-angkutan kota (angkot) yang menurunkan penumpang secara mendadak. Adanya masyarakat yang ingin menyeberang pun bisa menyebabkan kendaraan yang melintas terhambat. Ditambah kapasitas jalan yang tidak terlalu besar sehingga kendaraan jadi berdesak-desakan saat melintas. Hal itu tentu membuat kita atau masyarakat menjadi malas ketika mendengar kata "Ancol", karena yang ada di pikiran mereka yaitu bahwa Ancol merupakan lingkungan yang padat dengan jumlah kendaraannya. Bahkan kita sendiri pun saat ingin mengunjungi Ancol jadi berpikir dua kali, untuk memutuskan datang atau tidaknya mengingat suasana jalanan yang tidak mendukung
            Dari banyaknya kendaraan yang melintas tentu membuat udara di daerah Ancol terasa penuh oleh asap dan debu. Baik pada siang atau malam hari, udara di sekitar Ancol terasa sangat panas. Terlebih pada siang hari, panas dari matahari bercampur dengan asap dan debu dari kendaraan sehingga daerah Ancol terasa sangat gersang yang menyebabkan para pengguna motor melindungi wajahnya menggunakan helm dan masker. Bagi para pengendara motor, walaupun kendaraan mereka juga menyebabkan adanya polusi, tentu mereka juga merasakan polusi yang bertebaran di udara. Terutama para pejalan kaki yang melintas, mereka tentu sangat merasakan dampak dari adanya polusi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan.
            Kawasan Ancol yang dulu jelas berbeda dengan yang sekarang. Dulu masih belum banyak masyarakat yang menetap tinggal di daerah Ancol sehingga kawasan Ancol masih terjaga kebersihannya dan belum terlalu banyak kendaraan yang melintas sehingga angka kemacetan bisa dibilang cukup rendah. Berbeda dengan sekarang, kini Ancol menjadi kurang cocok untuk didatangi sebagai tempat liburan karena lingkungannya yang sudah tidak mendukung lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar