Jumat, 29 November 2019


Pengaruh Positif Media Sosial
Siapa di sini yang tidak tahu media sosial? Tentu media sosial sudah dikenal oleh banyak orang, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Bahkan di Indonesia banyak sekali masyarakat yang menggunakan media sosial, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Selain itu, media sosial bisa membawa pengaruh positif untuk kehidupan kita, karena dengan media sosial orang bisa mendapatkan informasi, hiburan dan berbisnis. Selain itu dengan adanya media sosial, orang dapat berbagi cerita tentang kehidupan yang dialami sehingga orang lain dapat menjadikannya sebagai inspirasi.
Media sosial memiliki banyak sekali fitur aplikasi yang cukup menarik. Banyak fitur yang disediakan untuk membantu kita dalam mendapatkan informasi, hiburan bahkan berbisnis pun bisa kita lakukan melalui fitur-fitur tersebut. Sebagai contoh, Instagram merupakan salah satu aplikasi yang disediakan oleh media sosial. Melalui Instagram orang bisa mendapatkan informasi dari akun-akun yang memang dibuat untuk membagikan informasi kepada masyarakat luas sehingga kita pun dapat memperoleh informasi mengenai apapun. Sebagai contoh ketika kita sedang mengerjakan tugas, tentu kita memerlukan sumber informasi dari internet yang lebih terpercaya. Selain itu, terkadang Instagram juga menyediakan video-video lucu sehingga saat kita menuju explore kita bisa melihat video mana yang ingin kita tonton. Tidak hanya menyediakan informasi dan hiburan, Instagram juga bisa kita gunakan sebagai sarana untuk berbisnis serta mengirim foto atau video berkaitan dengan produk yang kita jual.
Melalui media sosial pun, kita juga bisa berbagi cerita tentang apa yang kita alami atau mungkin kita sendiri yang membaca cerita pengalaman hidup orang lain. Terkadang banyak dari kita saat membaca pengalaman hidup seseorang, kita menjadi terinspirasi dan termotivasi untuk bisa menjadi seperti orang itu. Bahkan ketika kita berbagi cerita melalui media sosial (Blogger atau Youtube) tidak sedikit orang yang menjadikan cerita kita sebagai inspirasi dan termotivasi untuk menjadi seperti kita. Bahkan ada orang di luar sana yang terinspirasi dari cerita seseorang dan menjadikan itu sebagai acuan untuk menjadi sukses. Nyatanya ada beberapa orang yang sukses karena terinspirasi dari cerita yang disampaikan orang lain. Saya sendiri juga telah merasakan manfaat ketika menonton Youtube tentang seseorang yang menceritakan pengalaman bermusiknya yaitu bermain gitar (Yoseph Hermanto). Ia menceritakan awal mula bermain gitar sampai sekarang bisa menjadi seorang musisi. Banyak video tutorial gitar yang ia bagikan sehingga saya bisa mempelajarinya dan akhirnya sedikit demi sedikit saya bisa bermain gitar dari yang awalnya tidak bisa sama sekali.
Meskipun begitu, bagi sebagian orang terutama para orang tua, masih ada yang menganggap media sosial sebagai media yang dapat membawa pengaruh negatif. Mereka khawatir anak-anaknya menyalahgunakan atau tidak sengaja melihat hal-hal yang berbau pornografi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya konten pornografi yang beredar yang dapat mencemari orang-orang yang melihat, membaca atau menontonnya. Bahkan anak-anak kecil pun beberapa sudah tercemari, hal  tersebut terlihat dari tingkah lakunya dan bahasa yang dikeluarkan dari mulutnya. Bahkan tidak jarang juga banyak anak-anak yang usianya masih di bawah 17 tahun tetapi sudah hamil. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari konten-konten pornografi yang beredar. Namun dari semuanya itu, kembali ke diri kita masing-masing yang menggunakan media sosial, apakah kita bisa bertanggung jawab dan menggunakannya secara bijak? Jika kita bisa menggunakannya secara bijak, tentu media sosial bisa membawa pengaruh positif bagi kehidupan kita. Tapi sebaliknya, jika kita tidak bisa menggunakannya secara bijak, maka media sosial dapat membawa pengaruh negatif bagi kehidupan kita.
Dengan begitu kita bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna. Artinya ada baik dan buruknya, ada positif dan negatifnya. Begitu juga dengan penggunaan media sosial. Itu semua kembali kepada diri kita masing-masing. Jika kita menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab maka media sosial bisa mendatangkan pengaruh positif. Tapi sebaliknya, jika kita tidak bisa menggunakannya secara bijak, tentu kita sendiri yang akan merasakan dampak negatifnya.



Si Kumis Mempesona
          Pada tahun 2016, saya baru saja lulus dari SMPK Mater Dei dan kemudian melanjutkan ke tingkat SMA yang letaknya di gedung sebelah (SMAK Mater Dei), sebutan anak-anak yang duduk di kelas 3 SMP saat ditanya ingin melanjutkan ke SMA mana. Tentu sebagai murid yang baru saja memasuki jenjang SMA pasti menemui banyak sekali guru baru. Saat perkenalan dengan guru-guru, ada 1 guru yang menurut saya unik.
         Semua murid kelas 11 dan 12  serta para guru mengenal dia, namanya Pak Thomas. Pak Thomas adalah seorang guru yang mengajar pelajaran Kimia. Saat pertama kali melihat wajah Pak Thomas, saya langsung pikir kalau dia termasuk ke kategori guru galak karena alisnya yang tebal ditambah kumis dan jenggotnya yang lebat seperti hutan rimba dan lumayan panjang. Saat itu jenggotnya bisa dikepang menggunakan karet sayur.
Saat masuk ke ruang kelas, terkadang Pak Thomas suka melakukan hal-hal di luar dugaan murid. Seperti memakai ikat pinggang yang bentuknya Kamen Rider, memakai tas ransel Barbie, bahkan sampai mengendarai sepeda masuk ke dalam kelas & memarkirnya. Selain itu, ada kebiasaan yang sering dilakukan oleh Pak Thomas, yaitu minum kopi. Dia paling tidak bisa kalau sehari tidak minum kopi, karena menurut Pak Thomas kopi adalah belahan jiwanya. Sampai-sampai dia pernah mengatakan kepada muridnya seperti ini, “Saya bekerja tidak digaji dengan uang tidak apa-apa, asalkan saya minum kopi”. Bahkan Pak Thomas juga pernah meninggalkan kelas hanya untuk membuat kopi. Selain suka minum kopi, Pak Thomas juga kadang suka membuat murid atau guru-guru kaget yaitu, bersin dengan suara yang keras. Bahkan jika ada kelas yang letaknya di ujung pun mereka semua yang ada di dalam kelas bisa mendengar suara bersin milik Pak Thomas.
Walaupun mempunyai  sifat atau kebiasaan yang membuat orang tertawa, bingung & kaget, Pak Thomas tetaplah Pak Thomas sebagaimana adanya. Yang disiplin, taat aturan dan bertanggung jawab. Untuk urusan mengawasi ruangan saat UTS atau UAS, Pak Thomas adalah salah satu guru yang ditakuti oleh para murid. Karena saat mengawas, Pak Thomas memiliki mata yang tajam, jadi jika ada sedikit pergerakan atau ada murid yang saling meminjam alat tulis langsung ditanya ada keperluan apa. Begitu juga soal atribut seragam yang dipakai para murid. Terutama pada hari Rabu, ketika para murid memakai seragam pramuka dilengkapi dengan dasi pramuka, ikat pinggang, & kaos kaki hitam. Jika ada salah satu murid yang tidak lengkap atributnya, entah tidak memakai dasi atau ikat pinggang atau memakai kaos kaki bukan warna hitam, maka murid tersebut akan disuruh Pak Thomas untuk lapor ke meja piket dan mendapatkan sanksi.
Pak Thomas juga berbeda dengan guru-guru lain. Saat guru lain sedang berulang tahun dan mendapat kejutan dari murid-muridnya, guru lain merasa senang. Tapi tidak dengan Pak Thomas. Saat dia berulang tahun dan murid-murid sudah menyiapkan kejutan untuknya, Pak Thomas malah menghiraukan apa yang sudah dilakukan oleh murid-muridnya karena dia tidak suka dengan hal-hal yang seperti itu. Untuk urusan yang seperti itu, Pak Thomas termasuk guru yang paling cuek dan bodo amat. Dia juga tidak suka dengan pemberian dari orang tua murid (oleh-oleh, kue, atau barang-barang) saat penerimaan rapor. Oleh karena itu, Pak Thomas sudah mengatakan dari awal kepada murid-muridnya untuk tidak perlu membawa apa-apa, karena sekalipun sudah dibawakan oleh orang tua murid, Pak Thomas tidak akan menerima pemberian tersebut.


Jumat, 22 November 2019


Mantan itu Teman

          “JULIO SUDAH SENDIRI?!”, kagetku dalam hati. Akhirnya mereka berpisah, kan? Sebenarnya lumayan lega mendengar kabar ini, karena aku sudah hampir dua tahun menyukai Julio secara diam-diam. Selama ini aku hanya bisa menahan perasaanku padannya. Kenapa? Karena dia memiliki seorang kekasih. Tetapi, sekarang sudah waktunya aku melangkah demi mendapatkan hati seorang anak laki-laki yang kusuka selama ini.
            Segala cara sudah kucoba untuk mendekatkan diri pada Julio. Ya! Hasil memang tidak pernah mengkhianati usaha. Kami berdua dekat kemudian menjalin hubungan spesial. Julio benar-benar seperti yang kuharapkan sejauh ini. Dia rajin, sangat semangat dalam belajar, dan sangat mengerti keadaanku. Sampai setelah liburan kenaikan kelas, Julio sedikit berubah.
            Hitungannya aku dan Julio sudah menjalin hubungan selama 4 bulan. Entah kenapa, Julio sekarang selalu sibuk dengan gadget-nya dengan alasan sedang bermain untuk refeshing. Tetapi, rasanya dia semakin cuek padaku. Semua itu karena dia sibuk sendiri sama game online yang lagi nge-trend. Dan menurutku ini sudah kelewatan, sampai-sampai dia males ngerjain tugas, males belajar yang menyebabkan nilainya turun drastis. Sumpah, kesal banget sama dia. Bahkan katanya, kakaknya juga kesal sama dia karena ketika di rumah dia tidak mau membantu orang tua dan lebih mementingkan gadget-nya.
            Sampai suatu hari, kakaknya sudah sangat marah karena tingkah  Julio. Semua disalahin sama kakaknya, dan aku jadi sasaran utama. Kenapa? Karena kakaknya berpikir bahwa Julio betah main gadget karena asik chatting-an denganku. Aneh, kan? aku saja kesal pada Julio, tapi malah dikira penyebab masalahnya. Tak lama kemudian aku mendapat notifikasi dari kakaknya Julio. “Dek, kamu benar pacarnya Julio?”, tanya kakaknya Julio dan aku langsung mengiyakan. “Julio akhir-akhir ini susah diatur dan sibuk sama gadget-nya, sekarang kan udah mau ujian dan Julio butuh belajar, kamu sendiri juga pasti perlu kan? Aku mau tanya, kalau seandainya kamu putus sama Julio, gimana? Maksudku, biar kalian sama-sama fokus belajar.”, ujar kakaknya Julio yang bikin mataku melotot ketika membaca dua kalimat akhir dalam pesannya. Dengan berat hati aku mengikuti permintaan kakaknya Julio.
            Keesokan harinya, aku dan Julio duduk bersama di bangku taman kompleks untuk membicarakan bagaimana kelanjutan hubungan kami. Aku menceritakan semua yang kakaknya sampaikan padaku dan kami sepakat untuk mengakhiri hubungan ini dan bisa fokus belajar. Sedih sebenarnya, tapi ya mau bagaimana lagi. Awalnya, aku  sempat lost contact denganya dan sekalinya ketemu malah seperti orang tidak kenal. Padahal dulu kami pernah bahagia bersama. Duhh.. Kenapa begini kisah percintaanku.
            Tapi seiring berjalannya waktu, hubungan pertemananku dengan Julio akhirnya membaik. Kami masih sering mengobrol dan jajan bersama di kantin. Bagus, kan? Tidak musuhan sama mantan. Sekitar satu bulan setelah berakhirnya hubungan kami, aku berniat untuk mengembalikan salah satu barang pemberian Julio, tapi dia menolak dengan halus dan memintaku untuk menyimpan barang itu sebagai kenang-kenangan. Hubungan kami benar-benar bisa dikatakan sangat baik sebagai mantan.
            Dari sini aku belajar banyak hal. Pertama, aku harus belajar ikhlas untuk melepas sesuatu demi kebaikan orang yang aku sayang. Kedua, aku harus bisa bersikap dewasa ketika menghadapi suatu masalah dalam hubungan. Ketiga, aku harus bisa membawa dan memberi pengaruh baik terhadap lingkunganku khususnya semua orang yang kusayang. Jangan berlebihan ketika menanggapi suatu masalah, tetapi harus bisa mengkritisi suatu masalah dengan bijaksana sehingga tidak ada orang yang terluka.

Jumat, 08 November 2019

Ancol Tidak Seasri Dulu

           Banyak sekali tempat liburan yang bisa kita datangi, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta. Tentunya banyak fasilitas-fasilitas yang disediakan dan juga terdapat permainan atau wahana menarik yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Sebagai contoh tempat liburan di Jakarta yaitu Ancol. Ancol merupakan salah satu tempat liburan yang sangat ramai dikunjungi pada saat libur sekolah atau libur hari-hari besar. Namun Ancol yang dulu bukanlah Ancol yang sekarang, mengingat keadaan lingkungannya yang kurang cocok untuk didatangi. Hal tersebut dapat kita lihat dari kotornya kali di dekat Ancol, semakin padatnya jumlah kendaraan sehingga menyebabkan kemacetan serta polusi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan.
            Terkadang saat kita berkunjung ke Ancol atau mungkin hanya sekedar melintas, tercium bau yang sangat menyengat dari kali. Hal itu disebabkan karena banyaknya sampah yang berserakan di kali dan didiamkan begitu saja oleh masyarakat. Bahkan seringkali kita atau masyarakat sekitar justru membuang sampah ke dalam kali. Padahal pemerintah sudah mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama ke dalam kali. Jika hal tersebut masih terus terjadi, maka tentu saja akan membuat kita semakin tidak nyaman saat berkunjung ke Ancol. Bukan hanya kita, tetapi orang lain tentu akan merasa terganggu dari adanya bau tidak sedap karena tumpukan sampah yang ada di kali.
            Tidak hanya masalah sampah, seringkali daerah Ancol juga sering terjadi kemacetan. Hal itu terjadi karena banyaknya jumlah kendaraan yang melintas ditambah para pengguna jalan yang terkadang tidak mau mengalah sehingga terkadang menerobos lampu lalu lintas saat sudah merah. Kemacetan yang terjadi juga disebabkan oleh adanya pedagang-pedangang asongan yang berjualan di pinggir jalan serta angkutan-angkutan kota (angkot) yang menurunkan penumpang secara mendadak. Adanya masyarakat yang ingin menyeberang pun bisa menyebabkan kendaraan yang melintas terhambat. Ditambah kapasitas jalan yang tidak terlalu besar sehingga kendaraan jadi berdesak-desakan saat melintas. Hal itu tentu membuat kita atau masyarakat menjadi malas ketika mendengar kata "Ancol", karena yang ada di pikiran mereka yaitu bahwa Ancol merupakan lingkungan yang padat dengan jumlah kendaraannya. Bahkan kita sendiri pun saat ingin mengunjungi Ancol jadi berpikir dua kali, untuk memutuskan datang atau tidaknya mengingat suasana jalanan yang tidak mendukung
            Dari banyaknya kendaraan yang melintas tentu membuat udara di daerah Ancol terasa penuh oleh asap dan debu. Baik pada siang atau malam hari, udara di sekitar Ancol terasa sangat panas. Terlebih pada siang hari, panas dari matahari bercampur dengan asap dan debu dari kendaraan sehingga daerah Ancol terasa sangat gersang yang menyebabkan para pengguna motor melindungi wajahnya menggunakan helm dan masker. Bagi para pengendara motor, walaupun kendaraan mereka juga menyebabkan adanya polusi, tentu mereka juga merasakan polusi yang bertebaran di udara. Terutama para pejalan kaki yang melintas, mereka tentu sangat merasakan dampak dari adanya polusi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan.
            Kawasan Ancol yang dulu jelas berbeda dengan yang sekarang. Dulu masih belum banyak masyarakat yang menetap tinggal di daerah Ancol sehingga kawasan Ancol masih terjaga kebersihannya dan belum terlalu banyak kendaraan yang melintas sehingga angka kemacetan bisa dibilang cukup rendah. Berbeda dengan sekarang, kini Ancol menjadi kurang cocok untuk didatangi sebagai tempat liburan karena lingkungannya yang sudah tidak mendukung lagi.